INIDOMINO.net

Header Ads

Ini Rupanya Sejarah Cosplay Yang Belum Kamu Ketahui


KepoAkanHalIni - Buat sebagian orang, meniru gerak dan kostum karakter favorit menjadi hobi yang menyenangkan. Mulai dari karakter anime, film, superhero, dan lain-lain. Adapun, fenomena ini disebut dengan cosplay.

Fenomena cosplay sangat populer di Jepang. Gak sekadar hobi, cosplay juga jadi bagian dan gaya hidup masyarakat. Jadi, gak heran kalau di tengah jalan kamu akan melihat orang Jepang yang berpakaian mirip dengan karakter anime.

1. Cosplay pertama didokumentasikan pada 1908


Dilansir dari Geeks, cosplay pertama dilakukan oleh Mr. dan Mrs. William Fell, pasangan Cincinnati, Ohio. Mereka menghadiri pesta topeng dalam kostum yang menggambarkan karakter Mr. Skygack dan Miss Pickles dalam sebuah komik yang diterbitkan Chicago Day Book. 


2. inspirasi cosplay pertama kali muncul pada 1939


Sebelum Star Trek, Star Wars dan Dr. Who mendominasi penggemar untuk berdandan ala-ala karakter fiksi ilmiah, Forrest J. Ackerman telah memakai jubah dan celana ketat untuk menggambarkan kostum futuristik pada perhelatan New World Convention Convention di New York pada 1939. 


3. Istilah “cosplay” diciptakan oleh reporter Jepang, Nobuyuki Takahashi pada 1984

Istilah “cosplay” berasal dari gabungan “costum” dan “play”, kurang lebih berarti ‘kostum bermain’. Dilansir dari The Artifice, istilah ini diciptakan oleh reporter Jepang, Nobuyuki Takahashi saat menghadiri Worldcon di Los Angeles pada 1984.



Dia bisa saja menyampaikan istilah “masquerade” pada penonton Jepang, namun dia menganggap itu terlalu kuno. Sehingga, dia menggantinya dengan istilah cosplay dan akhirnya populer hingga sekarang. 


4. Tak sekedar karakter fiksi sains dan anime, cosplay juga merambah ke kategori lain seperti superhero, kartun, video game, dan lain-lain.

Dari waktu ke waktu, cosplay menjadi sangat populer, bahkan menjadi budaya pop di masyarakat. Cosplay pun gak terbatas pada karakter fiksi sains dan anime saja, namun juga merambah ke kategori lain seperti superhero, kartun, video game, dan lain-lain.


Di Amerika Utara gak aneh jika melihat orang memakai kostum untuk menghadiri acara. Sementara, di Jepang juga sudah jadi budaya pop, terutama di distrik Harajuku dan Shibuya. Bahkan, gak heran kalau kamu melihat mereka berkeliaran di jalan. Lebih unik lagi, di Jepang juga banyak konsep pelayan kafe yang berkostum untuk melayani tamunya.


5.Cosplay jadi ajang mengekspresikan diri yang menyenangkan

Dari waktu ke waktu, cosplay jadi fenomena yang digemari di seluruh dunia. Acara-acara yang mendukung orang-orang untuk cosplay juga bertebaran. Fans mendedikasikan berjam-jam waktu mereka untuk menjahit dan membuat kostum.


Itu semua demi kesenangan bisa menjadi karakter favorit mereka. Mereka dituntut untuk kreatif dan detail dalam menyajikan kostum. Gak hanya itu, mereka pun harus percaya diri dan nyaman saat memamerkannya di depan umum.

Gak hanya cosplayer, penonton pun senang melihat karakter-karakter fiksi berjejer menampakkan aksinya.

Sumber

No comments

Powered by Blogger.