Kisah Tragis Bang Jack, Polisi yang Tangkap Pengancam Penggal Kepala Jokowi

Setelah demonstrasi di depan Kantor Bawaslu RI, Jumat 10 Mei 2019 kemarin, beredar sebuah video pria berpeci dan pakai jaket coklat, dengan lantang mengatakan akan memenggal Kepala Presiden RI, Joko Widodo.

Tal lama berselang, pemuda dalam video tersebut dilaporkan ke polisi dengan tuduhan tindak pidana kejahatan terhadap keamanan negara dan ITE.

Berbagai pihak berharap agar pelaku dalam video tersebut bisa segera ditahan.

Dan akhirnya pada hari Minggu, tanggal 12 Mei 2019, pukul 08.00 WIB, yang bersangkutan sudah ditangkap oleh Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, di Perumahan Metro, Parung, Kabupaten Bogor.

Nah, setelah penangkapan terduga yang bernama HS, pemuda kelahiran Jakarta, 08 Maret 1994 itu, nama Bang Jack menjadi viral di media sosial.

Lantas, siapakah Bang Jack itu, dan apa perannya dalam penangkapan HS?

Ya, pemilik akun instagram @jacklyn_choppers ini memang dikenal dengan sebutan Bang Jack.

Nama aslinya adalah Aiptu Jakaria, anggota kepolisian Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, yang ikut terlibat langsung dalam penangkapan HS.

Sebenarnya bukan penangkapan HS itu yang bikin nama Bang Jack viral, melainkan jejak rekamnya dalam menangkap para penjahat yang pernah membuatnya hampir terbunuh.

Bang Jack yang suka tampil nyentrik dengan rambut gondrong dan pirang, kacamata hitam, surban dan topi ini pernah tertembak sebanyak 11 peluru di tubuhnya dalam satu waktu.

Jadi ceritanya waktu itu tahun 2007, Bang Jack masih berpangkat Brigadir, mendapat tugas untuk memburu kawanan perampok mesin ATM yang nilainya hampir 3 milyar rupiah.

Bang Jack dari Polda Metro Jaya bergabung dengan Polda Lampung.

Pada suatu tempat di Cipacing, Rancaekek, tim gabungan tersebut melihat sebuah mobil yang parkir di pinggir jalan. Mereka mencurigai kendaraan tersebut adalah milik pelaku yang sedang diburu.

Ketika melihat 2 atasannya turun untuk memeriksa mobil tersebut, Bang Jack mendahului mereka. Begitu mendekati mobil, dia langsung diberondong peluru.

Bang Jack dan luka tembak di tubuhnya.

Mendengar tembakan, tim gabungan segera menyerbu mobil tersebut, sehingga berhasil menewaskan 1 pelaku dan 1 lagi ditangkap.

Bang Jack sendiri terkena tembakan sebanyak 11 peluru. Ia segera dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung.

Selama dalam perjalanan, Bang Jack masih sadar. Padahal 2 peluru bersarang di sisi jantungnya, 3 peluru menghancurkan tulang tangan kirinya, dan 1 peluru nyaris menembus alat vitalnya. Sedangkan 5 peluru lainnya hanya mencederai bagian yang tidak membahayakan dirinya.

Tiba di RS, Bang Jack sempat digeletakkan di lantai, sedangkan penjahat yang tewas dibaringkan di atas kasur, akibat petugas salah duga. Sebab si penjahat pakai Safari, sedangkan Jack hanya pakai pakaian 'preman'.

Melihat kondisinya itu, atasannya sempat meneteskan airmata. Mungkin karena sang atasan melihat bagaimana pengorbanan Bang Jack yang mendahuluinya mendekati mobil saat akan memeriksa. Jika Bang Jack tidak melakukan itu, maka dirinyalah yang menjadi korban.

Untungnya, nyawa Bang Jack dapat diselamatkan. Hanya saja, 3 peluru di tangan kirinya itu masih belum diangkat, entah apa alasannya.

Karena itu, Bang Jack selalu memakai besi di pergelangan tangannya untuk menahan tangan kirinya itu.

Adapun kisah tentang selamatnya alat vital Bang Jack dari peluru, saat itu Bang Jack menerima uang operasional sebesar 5 juta rupiah dalam pecahan 50 ribu.

Semua uang tersebut dimasukkannya ke dalam saku celananya.

Saat tertembak, peluru itu terhalang tumpukan uang kertas tersebut, sehingga hampir saja mengenai alat vitanya.

Kini, uang pecahan itu tetap disimpan dan dibawa Bang Jack ke mana-mana, yah mungkin semacam 'jimat' yang telah dijadikan Tuhan sebagai sebab keselamatannya.

Bravo, Bang Jack! Hajar terus para penjahat itu