Bikin Susah Aja, Remaja 16 Tahun Pinjem Uang Temen Demi Sneaker Rp 55 Juta

Semua orang pasti senang jika memiliki dan memakai barang-barang mewah yang harganya bisa selangit. Karena dengan memakai barang supermahal, hidup derajat orang bisa berubah di mata keluarga dan teman-temannya. Merk terkenal akan dipamerkan saat memakainya.

Apalagi disaat usia masih remaja belasan tahun yang masih labil, mereka selalu mengikuti hawa nafsunya untuk ngikutin tren walupun hal itu gak penting.

Banyak dari mereka yang masih memaksakan untuk memiliki barang-barang seperti sepatu, tas, baju, celana, Handphone dan sebagainya demi menaikkan derajat mereka di hadapan teman-temannya.

Yah kalau bagi remaja yang orangtuanya mampu membelikan barang-barang mahal mungkin gak masalah, nah kalau yang orangtuanya dalam keadaan ekonomi menengah ke bawah, malah menjadi beban orangtuanya sendiri.

Seperti remaja laki-laki di Malaysia yang masih berumur 16 tahun dimana demi beli SNEAKERS, dia sampai bela-belain pinjem uang ke temen-temennya. Dia pengen beli sneaker yang harganya mencapai RM16,000, kalau dirupiahin itu sekitar Rp. 54,8jt.

Demi memuaskan nafsu terhadap SNEAKERS bermerk mahal ini udah ngebutain kondisi dia dan orangtuanya..

Dia meminjam uang ke temennya tanpa sepengetahuan orangtuanya. Kelakuan parah pemuda ini diketahui oleh orangtuanya setelah temannya nagih ke rumahnya.

Ada 16 teman yang meminjamkan uang ke remaja ini. Jumlah pinjamannya variatif dari Rp. 350rb sampai ada yang Rp. 7jt.

Sontak mendengar jumlah pinjaman anaknya, sang ibu kebingungan kalau harus melunasi semuanya sekaligus. Sampe akhirnya ibu dari anak remaja ini memohon kepada mereka agar memberikan waktu untuk melunasi pinjaman yang dilakukan oleh anaknya.

Dan karena kegigihan dari ayah dan ibu remaja ini, akhirnya hutangnya sekarang tinggal 7jt.

Well guys, dengan kejadian konyol yang udah dilakukan anak remaja Malaysia sampai merepotkan orangtua ini, kita diingatkan kembali agar kita jangan selalu mengikuti keinginan dan hawa nafsu tanpa memikirkan kondisi lainnya yang akan menerpa kita ke depannya.

Yah harus diakui, remaja Malaysia ini beruntung banget udah punya orangtua yang sangat baik. Dimana gegara kelakuan remaja ini, beban si ayah dan ibu untuk mencari uang lebih menjadi lebih berat dan harus bekerja ekstra dari biasanya.

Untuk temen-temen yang masih seumuran dengan remaja Malaysia ini, semoga menjadi contoh yang berharga ya. Perlu kita ingat, sampai kapanpun tren-tren makin kesini makin keren, gak akan berhenti.

Janganlah kita memaksakan kehendak sendiri diluar kemampuan yang dimiliki hanya untuk kepuasan diri ataupun demi gengsi.

Ketinggalan Untuk Milikin Sebuah Tren Gak Masalah,
Yang Penting Pengetahuan Kita Harus Up to Date